Kamis, 18 Oktober 2012

Kuliah Struktur Baja (sesi 4)

Supermbol | Kamis, 18 Oktober 2012 | 0 komentar
Dalam perencanaan jembatan, pembebanan yang diberlakukan pada jembatan jalan raya, adalah mengacu pada standar “RSNI T-02-2005 Pembebanan Untuk Jembatan”. Standar ini menetapkan ketentuan pembebanan dan aksi-aksi yang akan digunakan dalam perencanaan jembatan jalan raya termasuk jembatan pejalan kaki dan bangunan-bangunan sekunder yang terkait dengan jembatan.
Standar Pembebanan untuk Jembatan 2004 memuat beberapa penyesuaian berikut :
  1. Gaya rem dan gaya sentrifugal yang semula mengikuti Austroads, dikembalikan ke
Peraturan Nr. 12/1970 dan Tata Cara SNI 03-1725-1989 yang sesuai AASHTO.
  1. Faktor beban ultimit dari “Beban Jembatan” BMS-1992 direduksi dari nilai 2 ke 1,8
untuk beban hidup yang sesuai AASHTO.
  1. Kapasitas beban hidup keadaan batas ultimit (KBU) dipertahankan sama sehingga faktor beban 1,8 menimbulkan kenaikan kapasitas beban hidup keadaan batas layan (KBL) sebesar 2/1,8 - 11,1 %.
  2. Kenaikan beban hidup layan atau nominal (KBL) meliputi :
  • Beban T truk desain dari 45 ton menjadi 50 ton.
  • Beban roda desain dari 10 ton menjadi 11,25 ton.
  • Beban D terbagi rata (BTR) dari q = 8 kPa menjadi 9 kPa.
  • Beban D” garis terpusat (BGT) dari p = 44 kN/m menjadi 49 kN/m.
  • Beban mati ultimit (KBU) diambil pada tingkat nominal (faktor beban = 1) dalam pengecekan stabilitas geser dan guling dari pondasi langsung.

    lebih lanjut silahkan download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda (yang santun ya..)